Eyang Sabur Dukun Sialan!

Setelah perkawinan kami memasuki tahun kelima, aku dan istriku mengalami hubungan suami istri yang makin hari makin hampa, karena kesibukan mengurus 2 anak kami yang masing-masing berumur 2 dan 3 tahun. Istriku malas sekali jika diajak berhubungan suami istri, alasannya terlalu capai bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak. 

eyang subur
Aku yakin istriku bukan tipe istri yang suka selingkuh, selain taat beragama, norma-norma moral dan kesusilaan sangat dijaga benar oleh istriku, ini dikarenakan istriku berasal dari keluarga baik-baik dan harmonis.

Aku berusaha mencari informasi bagaimana memulihkan hubungan kami supaya normal kembali. Jika kupaksakan berhubungan, istriku berteriak kesakitan, meskipun sudah dengan pemanasan (four play) yang lama. Istriku tidak terangsang sama sekali dan lubang kemaluannya tetap kering, dan jika dipaksakan masuk, dia akan menjerit kesakitan.

Dongeng Menjelang Tidur Khusus Orang Dewasa

Aku berusaha mencari alternatif untuk penyembuhan frigiditas istriku ini. Sudah berbagai terapi dan dokter psiater sex yang canggih kami datangi, tetapi tetap saja istriku belum hilang frigiditasnya. Istriku berumur 28 tahun dan aku 31 tahun, pada awalnya perkawinan kami boleh dikatakan cukup bahagia, namun sekarang karena istriku mengalami frigiditas yang nampaknya permanen, membuatku bingung mencari solusinya.
Sebelum kulanjutkan, aku ingin menceritakan istriku yang bernama Mia, yang kukawinkan 5 tahun yang lalu, untuk ukuran orang Indonesia dia termasuk wanita yang cukup jangkung dengan tinggi 170 cm dengan berat 49 kg. Kulitnya kuning langsat, rambut sebahu, memiliki leher yang jenjang.

Apa yang kusuka dari istriku adalah kakinya yang panjang dan jenjang, serta bibirnya yang tebal dan sensual, buah dadanya tidak terlalu besar namun bentuknya indah mancung ke atas. Yang membuatku penasaran adalah puting payudaranya yang besar, hampir sebesar ujung kelingking, itu yang membuatku senantiasa gemas dan ingin selalu menghisapnya. Kembali ke masalah tadi. Setelah mendapat informasi dari seorang rekan kerja, dia mengatakan bahwa di daerah Ciputat ada orang pintar/Dukun yang dapat menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit frigiditas seperti istriku ini. Namanya Pak Sabur, dia sering dipanggil Eyang Sabur (bukan nama sebenarnya). Sebenarnya istriku ragu- ragu untuk berobat ke orang pintar itu, namun atas desakanku tidak ada salahnya dicoba.

Singkat cerita, kami pun pergi ke tempat itu, dan memang banyak yang datang dengan berbagai penyakit, kami pun mendaftar dan mendapat giliran terakhir. Sambil menunggu, aku mengamati pasien-pasien sebelumnya, ternyata terapi orang pintar tersebut adalah dengan memijat dengan menggunakan minyak (seperti minyak kelapa) yang dibuatnya sendiri. Setiap pasien perempuan harus melepas seluruh bajunya, bh dan tinggal celana dalam, dan mengenakan sarung yang disediakan.

Aku sempat mengamati kamar kerjanya yang serupa dengan kamar tidur itu pada saat pintunya terbuka. Beberapa wanita sedang menanggalkan BH dan memakai sarung. Begitu istriku tahu tentang itu, dia hampir saja mengurungkan niatnya untuk berobat karena risih harus buka pakaian segala, apalagi harus melepas BH.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30, kemudian giliran kami dipanggil ke dalam. Aku pun disuruh masuk oleh assistennya. Orang itu meperkenalkan namanya, kemudian menanyakan keluhan penyakit istriku, dia pun mengangguk-angguk mengerti dengan syarat seluruh terapi harus diikuti dengan serius tanpa ragu-ragu.

Kami pun mengiyakan, asal istriku dapat sembuh. Kemudian Eyang Sabur menyuruh istriku menanggalkan pakaiannya, begitu istriku membuka BH-nya, kulihat ekor mata Eyang Sabur agak terkejut melihat buah dada istriku yang putih dan mancung ke atas itu, serta puting susunya yang cukup besar itu.

Setelah sarung dililitkan di tubuh istriku yang hanya tinggal mengenakan celana dalam, kemudian istriku disuruh tidur telentang di kasur yang sudah disediakan. Aku melihat Eyang Sabur mulai meminyaki rambut dan kepala istriku dengan minyak, kemudian istriku disuruh duduk, serta merta lilitan sarung yang dipakai istriku terlepas. Kemudian dari arah belakang Eyang Sabur meminyaki punggung istriku.

Posisi Eyang Sabur duduk menghadap punggung istriku. Dari arah belakang kedua tangannya mulai meminyaki payudara istriku yang kiri dan kanan, seluruh permukaan payudara istriku diminyaki, dan kemudian aku melihat Eyang Sabur melakukan pijatan-pijatan yang menurutku sepertinya pijatan pijatan erotis.

Aku juga melihat tangan Eyang Sabur meminyaki puting susu istriku, tangannya yang hitam dan telapak tangannya yang besar dan kasar itu meminyaki puting susu istriku.

Dan aku terkejut ketika aku melihat jari-jari Eyang Sabur yang besar itu juga memelintir-melintir puting susu istriku yang besar itu. Anehnya aku melihat istriku diam saja, tidak memberikan perlawanan.

Sungguh aku heran, dengan aku saja suaminya dia paling tidak suka puting susunya kupegang-pegang tapi ini kenapa, sama Eyang Sabur dia diam saja? Puting susu istriku yang dasarnya memang sudah besar itu semakin besar dan keras terlihat semakin kencang dan mencuat karena terus dipelintir, dipencet dan ditekan-tekan oleh jari-jari Eyang Sabur, yang kiri dan kanan.

Aku semakin mengamati bahwa pijatan Eyang Sabur tidak lagi memijat, tapi justru meremas-remas kedua payudara istriku. Aku bertanya-tanya dalam hati, kenapa dia tidak memijat bagian tubuhnya yang lain tapi justru hanya kedua payudara istriku saja. Kuperhatikan kedua puting susu istriku semakin besar dan mencuat keras.

Sungguh kontras menyaksikan kedua telapak tangan Eyang Sabur yang hitam dan besar dengan payudara istriku yang putih yang diremas-remas oleh tangan yang kasar.

Aku semakin heran, apakah ini terapi untuk menghilangkan frigiditas istriku? Dan yang lebih aneh, buah dada istriku nampak makin keras dan mengencang seiring dengan puting susunya yang juga mengencang.

Apalagi istriku kok diam saja diperlakukan demikian, karena benar-benar kusaksikan Eyang Sabur bukan memijat, tapi meremas-remas buah dada istriku seenaknya, dan itu dilakukan cukup lama.

Segala macam bentuk pertanyaan timbul dalam hatiku, bayangkan buah dada istriku diremas-remas oleh Eyang Sabur di hadapan mata kepalaku sendiri, dan aku mendiamkannya. Dan yang lebih aneh lagi sarung yang masih melilit di pinggang istriku diturunkan ke bawah oleh Eyang Sabur  tentu saja paha istriku yang putih panjang dan mulus langsung terpampang.

Lalu dia berkata kepada istriku, "Neng, tolong dibuka celana dalamnya, Eyang mau periksa sebentar..!" Anehnya entah karena kena sirep atau apa, istriku menurut membuka celana dalamnya tanpa membantah sedikit pun.

Tentu saja aku kaget dan lidahku tercekat. Jantungku berdegup dengan kencang. Kok, Eyang Sabur menyuruh membuka celana dalam istriku. Dan yang membuat jantungku lebih berdegup dengan kencang, kenapa istriku tidak keberatan atas permintaan Eyang Sabur?

Setelah istriku melepaskan celana dalamnya, aku melihat sendiri mata Eyang Sabur terkesiap melihat kemaluan istriku, yang bersih tanpa rambut sedikit pun. (Memang bulu kemaluan istriku selalu dicukur, agar nampak bersih) Dan memang aku mengakui kemaluan istriku termasuk indah seperti kemaluan anak gadis umur 14 tahun, dengan kedua bibir kemaluan yang tertutup rapat.

Jantungku semakin berdegup kencang ketika Eyang Sabur menyuruh istriku berbaring dan sekaligus melebarkan pahanya ke kiri dan ke kanan yang secara otomatis kemaluan istriku terpampang tanpa ada yang menutupi sama sekali. Lalu Eyang Sabur berkata, "Neng, Eyang mau periksa dalam yah.., Neng tenang-tenang aja, yang penting frigid-nya Nneng bisa sembuh." Lalu istriku pun mengangguk tanda setuju.

Dan tanpa kusadari, batang kemaluanku sudah tegang luar biasa, apalagi ketika jari-jari Eyang Sabur yang berbuku-buku besar itu mulai membelai-belai kemaluan istriku. Dia mulai memijat mijat bibir kemaluan istriku seraya mengolesinya dengan minyak. Jari-jari Eyang Sabur  yang besar dan berlumuran minyak itu mulai mempermainkan kemaluan istriku. Aku melihat jari telunjuk Eyang Sabur enyentuh kelentit istriku.

Jari tengahnya mulai masuk perlahan-lahan merojok ke dalam kemaluan istriku. Aku hampir tidak percaya pada pendengaranku, aku mendengar istriku melenguh kecil dan mendesah- desah tertahan, seperti orang yang sedang menahan suatu kenikmatan orgasme (sebenarnya aku senang mengetahui bahwa sebenarnya istriku tidak frigid). Aku melihat mata istriku begitu redup, seperti orang keenakan.

Eyang Sabur tidak hentinya terus mulai memundur-majukan jari tengahnya ke dalam liang kemaluan istriku. Jari tengah Eyang Sabur yang besar dan hitam itu masuk dengan lancarnya ke dalam kemaluan istriku. Nampaknya minyak pelumas di dalam kemalaun istriku sudah keluar.

Aku terkejut paha istriku semakin dibuka lebar, dan tanpa disadarinya istriku mulai mengoyangkan pinggulnya. "Oh.. Bah.. oh.., eh.., eh.., eh..!" desahnya. Istriku kemudian mengangkat pinggulnya tinggi- tinggi, sudah dipastikan istriku terangsang luar biasa oleh permaianan Eyang Sabur  Aku melihat istriku benar-benar menikmati apa yang dilakukan oleh Eyang Sabur pada dirinya.

Jari-jari Eyang Sabur yang berada di dalam liang kemaluan istriku membuat tubuh istriku yang telanjang bulat itu mengelinjang-gelinjang tidak karuan sambil tangannya mencengkram kasur serta mengangkat pinggulnya dan pantatnya, kemudian mengoyangkannya ke kiri dan ke kanan.

Jari tengah Eyang Sabur yang besar dan kasar itu terbenam dalam sekali di dalam lubang kemaluan istriku. Aku juga melihat jempol jarinya mengosok-gosok klitoris istriku. Sungguh lihay sekali Eyang Sabur membangkitkan birahi istriku.

Aku melihat mata istriku menandakan keenakan, dimana biji matanya yang hitam tidak nampak, sementara jari-jari Eyang Sabur terus bergerak mundur maju di antara bibir vagina istriku, dan makin lama jari-jari Eyang Sabur makin jauh terbenam di dalam vagina istriku. Lalu yang membuat jantungku berdegup kencang, Eyang Sabur memutar-mutar jarinya yang sedang berada di dalam kemaluan istriku, diputar ke kiri dan ke kanan, lihay sekali dia merojok-rojok kemaluan istriku.

Klitoris istriku juga menjadi perhatian penuh Eyang Sabur  jempol Eyang Sabur yang besar dan kasar permukaanya itu terus mengosok-gosok klitoris istriku. Semakin lama nampak klitoris istriku membesar dan menonjol kepermukaan, sungguh pemandangan yang luar biasa. Digosok dan dimainkan sedemikian rupa, klitoris istriku semakin besar sebesar biji kacang tanah, dan istriku pun melenguh tidak karuan menahan kenikmatan yang didapat oleh Eyang Sabur.

Aku pun semakin tercekat, karena Eyang Sabur mulai memasukkan tambahan jarinya, yaitu jari telunjuknya yang berbuku-buku besar itu ke dalam kemaluan istriku. Bersama jari tengah dan telunjuknya yang besar itu, Eyang Sabur semakin menggila mengexplorasi kemaluan istriku serta sering memutar-mutar jarinya di dalam.

Tidak dapat dibayangkan selama ini, aku saja suaminya tidak pernah melakukan apa yang seperti Eyang Sabur lakukan. Jangankan memasukkan jari ke dalam kemaluannya, menggosoknya dari luar pun istriku tidak mau, alasan istriku tidak hygienis. Susah dibayangkan, bagaimana rasa nikmatnya Eyang Sabur ketika jarinya masuk ke dalam kemalauan istriku yang kecil dan tertutup rapat itu dirojok oleh kedua jari Eyang Sabur yang besar-besar itu.

Apalagi tangan kiri Eyang Sabur yang bebas mulai menggapai payudara istriku dan mulai meremas- remasnya bergantian yang kiri dan kanan serta memelintir-melintir puting susu istriku bergantian. Aku melihat puting susu istriku yang sebesar ujung kelingking itu membesar dan mencuat ke atas karena diperlakukan demikian. "Ahhh..!" suara desahan istriku makin keras terdengar (sebenarnya istriku paling malu mendesah-desah keenakan seperti ini, biasanya dia tahan, tidak mengeluarkan suara) tapi dengan Eyang Sabur dia benar-benar tidak tahan.

Sungguh aku heran, dengan Eyang Sabur  kok jadi lain. Kalau aku suaminya yang melakukan dia tidak mau, jangankan memasukkan jari ke dalam lubang kemaluannya, meremas-remas buah dadanya saja istriku tidak mau, ngilu katanya. Dengan Eyang Sabur dia merelakan kedua payudaranya diremas-remas, dan membiarkan Eyang Sabur mempermainkan puting susunya (yang menurut dia sangat geli dan sensitif).

Dan yang membuatku tidak habis berpikir dan membuat birahiku semakin naik, kenapa dia membiarkan jari-jari Eyang Sabur masuk ke dalam lubang kemaluannya, sedangkan aku ditolaknya dengan tegas jika ingin mempermainkan kemaluannya.

Tapi aku tidak dapat berpikir lama lagi, karena aku sedang menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa, dimana istriku sedang menikmati perbuatan Eyang Sabur  Jari-jari Eyang Sabur semakin dalam terbenam dan semakin cepat maju mundurnya. Dan, tiba-tiba aku melihat kedua paha istriku menjepit kencang tangan Eyang Sabur yang berada di selangkangan istriku.

Kedua tangan istriku menarik tangan Eyang Sabur sambil berusaha menekan pinggulnya ke depan serta menarik tangan Eyang Sabur dan berusaha menekan jari-jari Eyang Sabur untuk lebih jauh masuk ke dalam vaginanya. Istriku merintih histeris tidak tertahan, "Ahh.., ahh.., ahh.., ahhh..!"

Rupanya istriku telah mencapai orgasme dengan sempurnanya. Eyang Sabur dapat merasakan cairan istriku telah keluar dan meleleh ke bibir kemaluannya. Dan aku juga melihat wajah Eyang Sabur sudah memburu penuh nafsu.

Dengan perlahan dia membuka celana hitam komprangnya, kemudian membuka celana dalamnya, lalu tersembul lah batang kemaluan Eyang Sabur yang sudah membesar dan menegang itu, yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar. Aku pun tercekat memandang batang kemaluan Eyang Sabur yang besar dan panjang itu. Jantungku berdegup dengan kencangnya.

Lalu Eyang Sabur menoleh kepadaku, "Pak, Bapak rela tidak sebagai suami, demi untuk kesembuhan istri Bapak ini, istri Bapak musti saya suntik dengan ini," sambil menunjukkan batang kemaluannya yang besar itu, "Saya harus menyetubuhi istri Bapak sekarang. Biar frigidnya hilang." Aku pun terdiam, pikiranku berkecamuk, tiba-tiba seperti suara halilintar yang memecahkan telingaku, istriku berkata, "Biar saja Eyang Sabur  saya mau, yang penting.. saya bisa sembuh." Jantungku berdegup kencang, tapi tubuhku menjadi lemas mendengar perkataan istriku barusan.

Istriku rela disetubuhi oleh orang yang baru dikenal, bahkan dilakukan di depan suaminya, seingatku Mia adalah istriku yang paling setia, alim dan tidak pernah macam-macam, tapi kenapa sekarang jadi begini, apakah kena guna-guna..? Sirap..? Atau apa..?

Aku tidak dapat berpikir lebih lama lagi, dengan perlahan dan pasti Eyang Sabur mengarahkan topi bajanya ke dalam kemaluan istriku. Istriku pun juga cukup kaget melihat topi baja Eyang Sabur lebih besar dari batang kemaluannya. Dan sialnya, sepertinya istriku tidak sabar menunggu batang kemaluan Eyang Sabur menghampiri kemaluannya. Tanpa rasa malu sedikit pun, istriku menarik pinggul Eyang Sabur dengan kedua belah tangannya untuk cepat merapat ke selangkangannya.

Tapi ternyata Eyang Sabur sadar diameter kemaluannya yang hampir 3 cm itu memang terlalu besar untuk kemaluan istriku yang mungil dan imut- imut itu, (sebenarnya ada perasaan minder dalam diriku, karena batang kemaluanku jika dibandingkan dengan Eyang Sabur jauh lebih kecil).

Perlahan Eyang Sabur mengosok-gosok topi bajanya di permukaan kemaluan istriku yang kecil dan mungil itu. Aku pun deg-degan melihat pemandangan yang spektakuler itu, apa bisa masuk seluruh batang kemaluan Eyang Sabur ke dalam vagina istriku..?

Aku melihat wajah ketidaksabaran istriku karena Eyang Sabur belum memasukkan seluruh batang kemaluannya ke dalam liang vaginanya. Nampak wajah protes dari istriku dan Eyang Sabur mengerti. Perlahan dan pasti topi baja Eyang Sabur sudah mulai terbenam masuk ke dalam kemaluan istriku.

Mata istriku mendelik-delik ke belakang, merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan membuat perasaan iri menjalar di tubuhku. Istriku memeluk tubuh Eyang Sabur dengan kencangnya, seolah tidak mau melepas batang kemaluan yang sudah masuk ke dalam vaginanya.

Istriku semakin memperlebar kedua pahanya lebar- lebar, ke kiri dan ke kanan, mempersilakan batang kemaluan Eyang Sabur masuk tanpa hambatan. Kini seluruh batang kemaluan Eyang Sabur sudah terbenam di dalam liang vagina istriku. Eyang Sabur tidak langsung memainkan batang kemaluannya, dibiarkannya sesaat batang kemaluan itu terbenam, ini membuat istriku makin gelisah.

Dan sungguh di luar dugaan, Eyang Sabur berusaha mencium bibir istriku yang sensual itu, aku menyaksikan bagaimana bibir Eyang Sabur yang hitam itu melumat bibir istriku yang tebal dan sensual itu.

Aku tahu sebenarnya istriku tidak mau dicium oleh sembarang pria, tapi karena desakan birahi yang meluap-luap, mau juga istriku membalas ciuman Eyang Sabur dengan ganasnya. Kulihat mereka berpagutan, namun istriku sudah tidak tahan. Dia berkata, "Ayo dong.., Eyang, mulai..!" Perlahan dan pasti Eyang Sabur mulai memaju- mundurkan batang kemaluannya di dalam vagina istriku.

Aku melihat disaat batang kemaluan Eyang Sabur menghujam ke dalam, bibir kemaluan istriku pun ikut melesak ke dalam, dan disaat batang kemaluan tersebut ditarik keluar, bibir vagina istriku pun ikut melesak keluar. Hal ini dikarenakan batang kemaluan Eyang Sabur yang terlalu besar untuk ukuran vagina istriku yang kecil dan imut itu.

Dongeng Menjelang Tidur Khusus Orang Dewasa

Aku melihat wajah istriku merah padam, menahan kenikmatan yang luar biasa. Matanya terpejam- pejam saat menerima hujaman batang kemaluan Eyang Sabur serta bibirnya mendesis-desis. Ternyata istriku sangat menikmati persetubuhannya dengan Eyang Sabur  dikarenakan memiliki batang kemaluan yang besar dan panjang. Sementara aku melihat wajah Eyang Sabur  matanya merem melek, menikmati liang vagina istriku yang kecil dan imut- imut itu.

Tanpa ada rasa malu, di sela-sela rengekan nikmat yang keluar dari bibir istriku, aku mendengar dia berkata, "Ahh... Ayo dong.. Eyang, cepetan..!" Rupanya istriku sudah ingin mencapai orgasme. Istriku semakin cepat menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi.

Dan benar saja, Eyang Sabur semakin mempercepat permainannya, topi baja dan batang kemaluan Eyang Sabur yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar sekarang begitu mudahnya masuk keluar dari dalam liang kemaluan istriku yang sempit itu.

Sukar dibayangkan, batang kemaluan Eyang Sabur yang demikin besar itu dapat menerobos masuk dan keluar dengan mudahnya, ini dikarenakan pasti istriku sudah mengeluarkan cairan pelumasnya begitu banyaknya. Tapi karena saking besarnya batang kemaluan Eyang Sabur  bibir kemaluan istriku tetap melesak ke dalam atau ke luar ketika dihujam maupun ketika dicabut.

Ini merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan, cepatnya batang kemaluan Eyang Sabur masuk dan keluar, diikuti dengan cepatnya bibir vagina istriku melesak ke dalam dan keluar. Aku pun sudah tidak tahan untuk melakukan masturbasi melihat istriku disetubuhi oleh laki-laki yang belum dikenal dengan batang kemaluan yang luar biasa besarnya.

Eyang Sabur ternyata tidak mau rugi sama sekali, apabila diperbolehkan menyetubuhi istri orang dalam rangka penyembuhan, harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak boleh ada bagian tubuh yang dilewatkan. Memang sungguh keterlaluan, sempat- sempatnya Eyang Sabur melahap kedua buah dada istriku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya.

Dengan rakus disedot-sedotnya puting susu istriku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, sungguh Eyang Sabur menikmati puting susu istriku yang sebesar ujung kelingking itu (seperti anak kecil ngempeng dot). Pasti nikmat karena terasa puting itu di mulut yang menghisapnya.

Efek dari ini semua istriku tidak tahan untuk berteriak-teriak menikmati kenikmatan yang amat sangat yang belum pernah dirasakan. Dan tiba-tiba aku melihat tubuh istriku mengejang kaku dan bergetar seperti dialiri listrik ribuan volt. Tangan dan kakinya memeluk Eyang Sabur dengan kuat seperti lengket.

"Ahh.., ahh... Ahh..!" tangannya mencakar punggung Eyang Sabur hingga berdarah dan bibirnya mengigit lengan Eyang Sabur hingga berdarah pula. Pinggul istriku diangkat menempel di tubuh Eyang Sabur  seolah tidak dapat lepas, istriku mengalami orgasme yang luar biasa hebatnya, yang seumur hidup belum pernah dirasakannya.

Sementara Eyang Sabur pun sudah tidak tahan, dia mempercepat kocokannya. Dan akhirnya ketika ingin memuntahkan laharnya, dia cepat mencabut batang kemaluannya yang besar dan berurat itu dan disodorkan segera ke wajah istriku. Sperma putih melumuri wajah istriku dan sebagian dari sperma itu harus ditelan oleh istriku, sebagai salah satu syarat kesembuhan.

Setelah selesai, Eyang Sabur menyuruh istriku mandi air kembang yang disediakannya dan memberikan beberapa ramuan kepadaku untuk diminumkan istriku. Kemudian Eyang Sabur juga memberikan semacam dildo dari karet, untuk menstimulir birahi istriku, karena katanya istriku hanya dapat orgasme dengan ukuran penis yang besar dan panjang minimal dengan diameter 2 cm dan panjang 20 cm.

Ketika hendak pulang, kutanyakan berapa ongkos tarif terapi yang baru saja dilakukannya. Dikatakannya gratis, untuk istriku karena sudah dibayar dengan tubuh istriku. Dia mengatakan aku merupakan pria yang beruntung mempunyai istri yang lubang kemaluannya kecil dan peret meskipun sudah beranak 2.

Anehnya... Setelah kejadian di tempat Eyang Sabur  istriku sudah mulai berangsur-angsur sembuh dari frigidnya, dan terus menjalankan terapi serta minum ramuan yang dibuat oleh Eyang Sabur.

http://dongeng-dewasa.blogspot.com/2013/04/eyang-sabur-dukun-sialan.html

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Maaf, Numpang promo ya bos.

    BISNISPOKER.COM - POKER, ADUQ, BANDARQ, DOMINOQQ, CAPSA SUSUN. BONUS DEPO 5%.



    Bergabunglah bersama kami di Agen Judi Poker Tanpa BOT terpercaya di Indonesia yang saat ini hadir buat Anda para pecinta Judi Kartu Online!!
    Nikmati juga PROMO-PROMO yang disediakan oleh kami di bisnispoker.com

    Berikut PROMO yang di sediakan:
    - PROMO BONUS DEPOSIT SEMUA MEMBER 5% UNTUK DEPOSIT IDR. 100.000 KE ATAS
    - PROMO EXTRA BONUS SEMUA MEMBER 0.2
    - PROMO BONUS REFERRAL 10% UNTUK SEUMUR HIDUP

    Tunggu apa lagi?! Daftarkan segera diri Anda di SINI karena kami merupakan Agen judi online yang terpercaya dan teraman di Indonesia!

    Untuk informasi lebih lengkap
    Contact US :
    - WEBSITE :WWW.BISNISPOKER.COM
    - BBM :5BFB75BD
    - LINE :BISNISPOKER
    - WHATSAPP :+85592678615
    - YM:CSBISNISPOKER@YAHOO.COM

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...